"Seseorang yang suka membaca belum tentu suka menulis, tetapi seorang yang suka menulis pasti suka membaca,"bisik Badiatul Muchlisin Asti, tiga tahun silam.
Kau kenal Mbak Asma Nadia? She's my favourite authors. aku bahkan tak bisa berpura-pura tak menangis karena bertemu dengan beliau, terlebih mendapatkan karya beliau secara langsung, dan..berpose di depan kamera secara eksklusif. Yes, i'm so happy. lalu, apa katanya? "Menulis itu berjuang." singkat, aku tahu beliau ingin bilang,"Menulislah terus, terus belajar, agar kau bisa menebar kebaikan dalam tulisan."
Tapi kubilang itu susah, aku tak berbakat. Tiba-tiba Ahmad Fuadi berpesan dengan ramah khas Minang-nya, "Muti...Dream, Fight, Ikhlas...," padahal aku tak yakin, tapi biar aku mencoba. membuat sebuah awal kalimat saja aku bingung, bagaimana bahasanya, bagaimana jika oranglain tak mengerti, bagaimana jika biasa-biasa saja,bagaimana jika orang tak suka?
Kata Mbak Afifah Afra,"be your self!" "Oke, just walk in may way. whatever, if that's could make me happy and comfort, just do it. sesukaku,biar tintaku menari dengan gaya bebas. "Sesuatu yang disampaikan dari hati akan sampai juga ke hati," begitu lanjutnya.
"tapi, aku lebih sering sakit, Bunda." hening, ia, yang tak lebih sedikit macam sakitnya daripada aku, dengan lembut menyentuh bahuku,"Bisa sampai kuliah begini harus sangat bersyukur,". "Boleh aku peluk, Bunda?" lalu tangan yang telah berkeriput itu merengkuhku, kubilang,"Terimakasih Bunda Pipiet Senja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar