Selasa, 24 Juli 2012

Seperti Daun yang Berguguran



Sakit yang Ia beri perumpamaan daun yang jatuh berguguran di musim gugur, membawa setiap dosa yang telah  kita perbuat ketika kita menerimanya dengan ikhlas, sabar dan terus berikhtiar. Tak semua orang dapat mengambil hikmah dari sakit yang Ia beri. bisa jadi Ia bertambah syukur, lebih mendekat pada-Nya atau justru semakin jauh dari-Nya. 

Allah begitu adil memberi cobaan pada manusia sesuai kehendak-Nya. Ia tak pernah mau membebani makhluk-Nya sesuai kemampuan mereka. Ia telah menjanjikan bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Al-Insyiroh : 6). Adalah manusia terpilih yang dapat mengemban keadaan ini. bisa jadi sakit yang kita alami adalah jalan kita menuju ridho-Nya. Ia senang mendengar keluh hamba-Nya, mendengarkan setiap pinta yang dipanjatkan dengan rendah hati dan lirih di kelengangan malam yang sunyi. Ia suka mendengar suara lembut kita. 



Yah, itu jalan dari-Nya. setiap dari kita memiliki cobaan masing-masing. Asal tetap tersenyum  dan menjalani semua ini dengan keringanan hati. InsyaAllah, syurga itu ada untuk kita ^^


*KKN H8, RSUD Dr. Raden Soedjati, Purwodadi

Kawan di Jalan Cinta-Nya

Alifa, Muti, Nuri, Dewi, Fitri, Frida, Enra, Nur Asiyah
aduh siapa y ketua 2 insani? Fadli, Ferry, Jovi, Bagus @Up Gading PH Insani Juli 2012, Tinjomoyo, Gunung Pati

Setapak Jalan Ukhuwah meretas tanpa batas
Menyatukan hati yang tiada pernah kenal di masa silam
Kecuali Tuhan Yang Maha Menggenggam hati dan takdir manusia

Tiada lagi alasan logis tuk bernaif diri
Hanya satu kata yang akhiri segala problema di hati untuk sekadar mencoba berpaling sesaat
Dan Cinta-Nya tak berhenti mengaliri nafasku di jalan ini

Hanya setitik tinta yang bisa kuberi
Hanya secuil kata yang bisa kusampaikan
Kepada kalian wahai penyampai kebaikan dan kebenaran
Teruslah berjalan beriringan menggapai ridho Tuhan

Semoga Allah selalu menyatukan hati dan langkah kita
sampai kelak di Jalan cinta-Nya

Kawan, aku kembali :)



Jumat, 13 Juli 2012

Dua Kejutan

Masih dengan cerita lama, laporan PKL yang tak kunjung usai bahkan bisa dibilang memprihatinkan disaat teman-teman yang lain telah usai sidang. Senin depan sudah harus KKN di Jepara, sedang nasib laporanku tak tahu akan seperti apa. Buatku makan tak enak, tidur tak jenak bahkan sebangun dari tidur pun selalu teringat dosen pembimbing-efek dimarahi-tentunya aku yang salah. Tuhan, sepanjang perjalanan menuju gedung Pasca Sarjana hari ini perutku mual memikirkan apa yang akan terjadi ketika menghadap beliau, Pak Limbang K. Aku beberapa kali menguatkan hatiku sendiri untuk siap menerima jika beliau marah lagi.

'Bismillah,' doaku sebelum memasuki ruangan beliau. 'Masih salah banyak, Pak?' tanyaku. Dan....alamak.... 9 dari 10 kecemasanku ternyata hanyalah imajinasi belaka. 

"Besok diperbaiki lagi. bawa lembar pengesahan sekalian." Dor! Allah...aku tak salah dengar? mudah begini saja? Lhah..padahal kalau dihitung2 secara jujur ini baru draf pertamaku, 100% karyaku. Spontan aku menyalahkan diriku sendiri, kenapa tak fokus dan santai dari dahulu saja sehingga tak membuat kesalahan-kesalahan begitu? kenapa terlalu tergesa-gesa dengan prinsip 'yang penting jadi'? ah...aku khilaf, sempat kehilangan jati diri. Kalau begitu mungkin aku tak akan pernah belajar tentang proses belajar di jalan yang benar. 

Dan kejutan selanjutnya, kau tahu kawan? aku tak menyangka akan mendapatkan buku karya Salim A. Fillah-salah satu penulis yang tulisannya kukagumi- gratis. dan yang lebih tak dipercaya lagi ada tanda tangan pengarangnya asli, dan..itu semua hadiah. Dalam dekapan ukhuwah, entah berapa lama aku mengangankan ingin membaca buku itu...Allah memang Maha Tahu keinginan dan kebutuhan kita, Alhamdulillah, thx Good :)


Terimakasih sekali pada saudara saya-yang saya tahu seorang ikhwan (saudara lelaki) -entah siapa- yang ikut upgrading Insani 13 Juli 2012 di Tinjomoyo, Gunung Pati tadi. Terimakasih sekali atas bukunya. semoga Allah memberi balasan yang lebih baik, xixixixi....tuker kado sesama pengurus memang nyenengin :)

*Alhamdulillah...Rezekimu datang dari arah yang tak disangka-sangka. Seperti dua kejutan yang membuatku begitu bahagia hari ini, Trimakasih Ya Robb....

Kamis, 12 Juli 2012

Cemas, Dosa?

'Dalam hal ini, sembilan dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita.'

Tere Liye, berkata melalui Pak Tua dalam 'Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah' yang mengatakannya. Kau tahu, 'ini' yang dimaksudnya apa? Ah kawan...rasanya aku ikut bahagia dan bahkan bisa merasakan bagaimana perasaan jatuh cinta yang dialami Borno pada gadis berwajah sendu menawan yang ternyata bernama Mei itu. Aku pun jatuh cinta. Jatuh cinta pada tulisan-tulisannya meski baru saja membaca satu diantara berpuluh karyanya, dialah Tere Liye.

Namanya Tere Liye, mendengarnya apa yang kau fikirkan? kufikir dia adalah nonis (non islam), ada keturunan luar negeri gitu dan....seorang perempuan. Salah! aku terjebak! beliau bahkan adalah seorang muslim yang taat, asli Indonesia lagi. Ah, kita manusia selalu saja menerka-nerka apa yang terlihat di permukaan, padahal Allah bilang sebagian prasangka itu adalah dosa. Nah lo, aku dosa nggak ya ngira Bang Tere Liye ini cewek? hehehehe, *maaf Bang, kgak tahu waktu itu. Habisnya namanya unik, bisa jadi orang tertarik membaca bukunya karena berawal dari rasa penasaran dengan namanya itu, seperti saya :)

Mungkin keunikan nama juga yang menginspirasi dengan tokoh Borno dan gadis yang membuatnya love at first sight

 'Kamu tahu kalau ada orang yang bernama Rabo Kliwon?'kata Borno mencoba melucu ditengah usahanya mencairkan suasana. 'Pak Tua bahkan punya kenalan dengan dua belas anak. namanya mulai Januari, Februari sampai November dan Desember?' Gadis berwajah sendu menawan itu menggelengkan kepala, bukan tertawa seperti yang diharapkannya. "Abang, namaku Mei." 'eh, apa?' Borno tergelak, kaget. "Meski itu nama bulan, kuharap Bang Borno tidak menertawakannya."

Nasib malang, makan tak doyan, mandi segan, tidur pun tak tenang. 'bagaimana kalau dia membenciku? setelah semua skenario bodoh yang kulakukan ini?'

'Dalam hal ini, sembilan dari sepuluh kecemasan muasalnya hanyalah imajinasi kita,'begitu kata Pak Tua. 'Dibuat-buat sendiri, diperbesar-besarkan sendiri, nyatanya?'

Dan surat tanpa nama yang dititipkan itu pun menjawab kegundahan hati yang tak pasti.
'Abang harus tahu, lebih jarang orang yang bernama Sumatra, Jawa, Sulawesi atau Kalimantan dibanding nama-nama bulan. sebenarnya lebih aneh lagi nama Borno, apalagi huruf e nya dihilangkan hanya gara-gara orang lebih mudah memanggil Borno dibanding Borneo. Sampai ketemu besok Abang, Abang Borno alias Abang Kalimantan alias Abang bekas sungai.'

dan...'Alamak...dia tak benci, hanya sebal.'

Kalau didalam prasangka itu ada dosa, sedangkan cemas itu muncil dari prasangka-prasangka negatif, apakah cemas juga dosa?

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." ~QS. Al-Hujarat : 12

Allah tidak mengatakan, "Semua prasangka", karena sebaian prasangka itu ada dasar dan alasannya. Allah juga berfirman, "Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa." Allah tidak mengatakan semua prasangka. Prasangka yang berdosa adalah (yang menyebabkan adanya permusuhan dengan orang lain) prasangka yang tak berdasar.

Be Positive Thingking, Khusnudhon atuh...:)





Rabu, 11 Juli 2012

Muthmainnah

Jalan Tenang, sebuah nama jalan di Negara Malaysia. dimana y? jika ada kesempatan semoga bisa kesana, hehe
Kakek buyut memberi hadiah atas kelahiranku sebuah nama yang mungkin merupakan harapannya padaku. Siti Mutmainah, diambil dari Alqur'an surat Al-Fajr ayat 27 'nafsul muthmainnah' yang berarti jiwa yang tenang. Atau secara bahasa diambil dari kata tuma'ninah yang artinya juga tenang. Ada harapan setelahnya. Harapan untuk memiliki hati yang ridha lagi diridhai-Nya terutama ketika jiwa ini kembali pada Sang Penggenggam nyawa dan menjadi salah satu hamba-Nya yang pantas untuk memasuki surga-Nya. Bismillah, Insyaallah, aamiin Ya Robb. Untuk hal ini, terimakasih untuk kakek buyut, terimakasih Mbah Ko. Setenang kepribadian kakek, semoga kakek lebih tenang lagi setelah menghadap-Nya.

Memang itu hadiah dari kakek buyut, tapi jauh sebelum itu, namaku telah tertulis di kitab Lauhul Makhfudz. Allah yang mengilhamkan nama itu kepada kakek, Dia Maha Menghendaki, maka tak ada sesuatupun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan ataupun karena kehendak manusia sendiri. Sesungguhnya Allah menganugrahkan kita kemampuan untuk berfikir dan berkreatifitas, namun sehelai daun pun tak akan mampu jatuh tanpa kehendak-Nya.

Pun dengan sifat dasar dan karakteristik pribadi. Aku bukan orang yang baik tapi masih terus mencoba untuk bisa baik. Suka ngantuk, suka mengeluh sendiri, sering merasa putus asa, cuek sama teman,cerewet, ceplas-ceplos ngomong apa adanya dan manja. jika ada baiknya kata orang sih aku ini lembut, ahaha, ini mah anugrah yang besar yang dikasih Tuhan sama aku kalau benar begitu keadaannya, hehe, aamiin. 

Soal manja....ini yang lebih banyak dikomplain. Meski terkadang atau mungkin lebih sering menjengkelkan orang lain, cukup kusyukuri sifat ini. Jika terkadang berlebihan, itu salahku yang tak tahu atau lupa aturan (mohon maaf jika tidak berkenan ketika melihat sifat saya yang satu ini muncul ya :)

Aku merasa beruntung karena Dia Yang Maha Tahu diatas segala yang tahu. Beruntung Dia menjadikanku seorang kakak, karena dengan itu aku wajib belajar untuk dewasa. Tak terbayang betapa manjanya anak yang kata orang tuanya ini 'bayi besar' jika jadi anak tunggal atau bahkan anak terakhir.  Jika menuruti keinginan, tentu menjadi manja akan sangat nyaman karena ia tak perlu diusahakan, bahkan ia dengan sangat mudah berkembang dengan lingkungan dan kondisi yang ada.  Alhamdulillah, ini ketentuan-Nya.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)Tuhan tak pernah salah. Dia yang paling tahu apa yang kita inginkan, tapi Dia yang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita,ciptaan-Nya.

Bisa jadi sifat kita berbeda satu sama lain, tapi Islam mengajarkan untuk berbuat dan berperilaku baik dalam segala hal. Bismillah untuk perbaikan diri.